Sabtu, 22 Mei 2010

Masakan Banjar

1.Kuliner
Bila berkunjung ke tempat baru, tidak asik rasanya bila belum mencicipi makanan khas daerah tersebut. Karena baru pertama kali ke Banjarmasin, makanan pertama yang saya coba tentunya Soto Banjar…
Btw, beware bagi fakir bandwith…, postingan ini full with picture. :-)


soto banjarSoto Banjar, soto dengan bahan dasar ketupat, suwiran ayam, telur dan kuah rempah-rempah ini sangat mudah ditemukan. Rasanya bolehlah.., walaupun saya tidak begitu terbiasa ketupat yang tenggelam dalam kuah. Harganya Rp 8.500,-









ikan patinIkan Patin, Jenis masakan ikan patin bakar juga sangat mudah ditemukan, biasanya disajikan dalam potongan besar. Cukup enak untuk ikan jenis sungai (dibanding ikan mas), tapi saya sebenarnya lebih suka ikan laut…







roast duckBebek Panggang, Dibakar dengan ukuran seperti ayam bakar/goreng umumnya , saya kira bebek panggang ini akan disajikan dalam porsi bakarannya (besar). Ternyata penyajiannya mirip menu panggang di lapo dan hidangan bebek pada umumnya, potongan kecil. Kecap yang langsung dicampur dalam jumlah banyak mematikan rasa daging bebeknya, tapi saos khusus berwarna merahnya masih tetap terasa. Mungkin lebih baik bila kecapnya tidak langsung dicampur. Satu set menu yang dilengkapi dengan nasi putih, sop bihun dan es teh manis dihargai Rp 13.000,- saja.

turtle eggTelur Penyu, Nah ini dia menu kuliner yang tidak mudah ditemukan di tempat lain. Telur Penyu ini sangat nikmat rasanya, cara makannya dengan mengupas / merobek (bukan dipecahkan) sedikit kulit telurnya, lalu isinya dihisap…seruppputtt……., isinya cair (tidak bisa keras seperti telur ayam) walaupun sudah dimasak lama. Harga perbutirnya Rp.7.500,- . Mahal?? telur penyu gitu loh…
Selain di santap di tempat, kahirnya saya putuskan membeli beberapa butir telur penyu mentah untuk dimasak di Jakarta. Menurut Ibu pemilik rumah makan, cara memasaknya berbeda dibanding telur unggas pada umumnya. Pertama didihkan air terlebih dahulu, masukkan garam beberapa sendok dan kemudian celupkan 5 butir telur penyu pada air yang telah mendidih tadi. Tunggu 10 Menit dan telur siap dihidangkan dan disantap.
Jadi ingat ketika jaman kuliah dulu, saya mempunyai teman perempuan bernama Sandra yang kurus ceking, setelah mengkonsumsi telur penyu beberapa saat, ia dapat memiliki tubuh yang lebih berisi (sekel / montok) karena nafsu makannya meningkat. Program penggemukan badannya berhasil, tetapi ia akhirnya kesulitan mengontrol berat badannya..hahahaha… hello sand how are u anyway…??

belakangan, setelah googling, ternyata Telur penyu dilindungi undang-undang No.5 tahun 1990 tentang konservasi sumber daya alam hayati dan ekosistemnya. Jadi merasa bersalah. Tahu gitu nggak jadi tak konsumsi. :-(

galah shrimpsUdang Galah Bakar, Dari penampilannya saja udang ini sangat mengiurkan, hal ini karena ukurannya yang diatas rata-rata (sangat besar). Selain daging udangnya yang tebal, rasanya pun sangat nikmat, apalagi bila mencuil bagian kepalanya… nyam……Harganya yang luamayan mahal , Rp 32.500,- per ekor, terbayar dengan rasa dan ketebalan dagingnya, it’s worth every rupiah..






cendrawasih restaurantKesemua menu kuliner tadi (kecuali soto dan bebek), saya dapatkan di satu tempat makan/oleh-oleh saja yang cukup terkenal di Kota Banjarmasin. Rumah Makan Cendarawasih, Jalan Pangeran samudra No.65/24 , telp (05511) 4364230. Tepat di hook sebuah perempatan yang ada tugu / bundarannya.
Sedangkan Bebek panggangnya saya dapatkan di Rumah Makan Pal Satu Jl.Yani Km 1, Banjarmasin. Kurang begitu tahu tempat favorit untuk menu ini, saya pilih saja yang ramai.
Karena keterbatasan waktu , sebenarnya masih banyak menu khas lainnya yang belum saya cicipi… :-( , seperti:Sate Gambut, Uyun (Bekicot),dll

2.Souvenir dan kue
chocco bakeryUntuk mencari toko/tempat yang menyediakan oleh-oleh souvenir/ kue di Banjarmasin sangat mudah, bisa di dapatkan di satu lokasi. Kunjungi saja Mitra Plaza yang ada di Jalan Pangeran Antasari no.1 Banjarmasin. Pada salah satu sudut gedungnya ada Toko kue bernama Choco Bakery (sebelah Bank Mandiri), anda bisa mendapatlan kue khas Banjarmasin seperti Kue Bingka dan Kue Lam.



Di bagian depan Plaza tersebut (seberang jalan), berjejer toko yang menjual kerajinan khas Banjarmasin.
Sialnya untuk mendapatkan kedua kue tersebut harus PESAN DAHULU sehari sebelumnya..!!! Damn! Untungnya di Restoran Cendarawasih yang saya sebutkan sebelumnya, memiliki 1 stok Kue Lam dan Bingka, Thank GOD!

kue bingkaKue Bingka, Mirip kue lumpur dalam bentuk besar. Memiliki campuran bahan santan, sehingga hanya tahan satu hari saja. Dari rasa dan kelembutannya, sepertinya menggunakan banyak telur. Rasanya  enak, tapi nggak bisa banyak-banyak karena jadinya cepat eneg.






kue lamKue Lam, rasa dan bentuknya sangat mirip dengan kue lapis legit. Pastinya kue ini menggunakan telur yang sangat banyak. Nggak rekomendasi buat yang punya masalah kolesterol. Harganya juga lumayan mahal. Biasanya juga dijual dalam potongan kecil
Kuku Macan, yang jelas ini kue ini bukan berasal dari kuku macan asli, bentuknya saja yang mirip kuku macan. Sebenarnya juga bukan kue, tapi kerupuk ikan. Bisa ditemukan di tempat-tempat lain di Indonesia. Bedanya mungkin hanya pada bahan baku ikannya saja. Rasanya sangat enak, kalo sudah makan satu butir, pasti sulit berhenti..haha..

3.Martapura (kain songket , bukan perhiasan)

parkSebenarnya saya ingin berkunjung ke pasar terapung di Banjarmasin, tapi pasarnya bubar seiring terbitnya matahari a.k.a jam 6 pagi, males bo bangun jam 4 pagi…
Akhirnya wisata berikutnya saya ganti ke Martapura saja, salah satu sentra penghasil perhiasan. Setelah menempuh perjalanan yang lumayan melelahkan ( 1,5 jam) dengan sepeda motor, akhirnya saya sampai di “Pasar Wadai Tradisional Martapura”. Bayangan Pasar yang kumuh sirna ketika melihat bangunan baru yang modern dengan kios tertata rapi, Pada bagian depannya terdapat taman dengan papan nama besar bertuliskan “Pertokoan Cahaya Bumi Selamat , Pusat Perdagangan Batu Permata dan Cinderamata”.

Agak kecewa juga karena ternyata kios pernak-pernik perhiasannya sangat mirip dengan yang ada di Balikpapan (Pasar Kebun Sayur) dan di Jakarta (Pasar Jatinegara dan Kota). Merasa berbagai jenis kalung, gelang dan cincin mudah saya temukan di Jakarta, saya putuskan saja untuk menjelajah toko kain songket dan pajangan/aksesori yang tidak begitu banyak .

0 komentar:

Posting Komentar